Prosa, bisa cerpen atau novel....
Dalam materi kita kali ini (wah, kenapa jadi kayak baca buku pelajaran? hehe) kita akan lebih melihat pada prosa berjenis novel. Ya, karena kecenderungan si Saga Ufuk ini memang menulis novel, hehe,...
Novel banyak jenisnya bukan?? Ada novel fiksi, non-fiksi.
Fiksi pun dibagi menjadi beberapa lagi, bukan begitu?
Ada yang cenderung ceritanya romantis, kisah-kisah heroik, motivasi, atau fantasi.
Ada satu lagi jenis fiksi yang menarik perhatian penulis, apakah itu?
Fiksi itu adalah FIKSI ILMIAH
"Fiksi Ilmiah? Seperti apa itu?" mungkin sebagian orang bertanya seperti ini. Memang, di Indonesia sendiri fiksi ilmiah belumlah populer, walaupun dulu ada film-film lokal yang bertemakan fiksi ilmiah (masih ingat serial tv "Panji Milenium"?). Tetapi, jika kita lirik di luar negeri nun jauh di sana (Europe dan Paman Sam), fiksi ilmiah sangatlah diminati dan mengundang ketertarikan. Kita ambil contoh dari film terlebih dahulu,
Masih ingat petualangan Skywalker bersama Darth Vader?
Contoh film fiksi ilmiah lain adalah kisah makhluk-makhluk biru di suatu planet di luar tata surya,
Keren bukan? Fiksi Ilmiah adalah tema yang jarang ditemui di kehidupan sehari-hari. Penuh dengan khayalan-khayalan menakjubkan, juga cerita yang sangat mengasyikan.
Kembali ke prosa, mari kita lirik satu novel fiksi paska kehancuran karya jurnalis Russia ini
Saya mengambil contoh novel fiksi paska kehancuran, karena hampir-hampir mirip dengan fiksi ilmiah, dan novel ini yang saya pahami, hehe. Novel karya Dmitry Glukhovsky bercerita tentang keadaan kota Moskwa (Moscow) paska kehancuran. Menceritakan tentang kehidupan masyarakat Moskow yang tinggal di bawah terowongan jalur kereta api, atau yang biasa disebut metro. Banyak monster-monster aneh yang mengintai masyarakat, sehingga ada beberapa orang yang bertugas untuk menyelamatkan masyarakatnya dari monster-monster tersebut. Lebih lengkap lagi, bisa para pembaca browsing ya.....
Nah kan, apa yang kurang dari novel Fiksi Ilmiah? Sungguh banyak ruang untuk meluapkan imajinasi di dalam prosa yang mengangkat tema tersebut. Selain bisa bebas berimajinasi, kita pun akan kegirangan sendiri menulisnya, hahaha. Intinya, spektakuler dan beda dari yang lain...
Walaupun pasar di Indonesia lebih cenderung melirik buku bertemakan roman dan motivasi, apa salahnya kita mencoba sesuatu hal yang baru??? Dan hal yang baru ini akan membuat pandangan pasar di Indonesia berubah dan lebih memerhatikan hal yang baru yang kita buat....
Ayo kita mulai menulis dan mengembangkan prosa fiksi ilmiah di negeri kita tercinta ini! Selamat menulis!
